Kali ini kita akan membahas
tentang kiamat, lebih tepatnya gimana sih keadaan matahari ketika kiamat
terjadi menurut ilmu fisika. Oke, lebih lanjut kita bahas satu-satu
terlebih dahulu mulai dari kiamat. Apa sih kiamat itu? Dan apa
hubungannya dengan matahari? Oke kita bahas satu persatu mulai dari apa
itu kiamat.
Kali ini kita akan membahas tentang kiamat, lebih tepatnya gimana sih keadaan matahari ketika kiamat terjadi menurut ilmu fisika. Oke, leb...
Bagaimana Keadaan Matahari Ketika Kiamat Terjadi Menurut Ilmu Fisika?
Kiamat,
kita pasti sudah sangat familiar sekali dengan kata kiamat. Sebagaimana
kita ketahui, kiamat atau hari akhir adalah hari dimana semua kehidupan
dunia berakhir. Terlepas dari macam-macam perspektif agama tentang
bagaimana kiamat itu terjadi, kita samakan persepsi bahwa kiamat yang
dimaksud disini adalah sebuah fenomena dimana terjadi kehancuran di alam
semesta ini. Kita kerucutkan pembahasan kita kali ini pada matahari dan
kehidupan di bumi ketika kiamat terjadi.
Sebagaimana
kita ketahui bersama bahwa matahari adalah bintang yang sangat
berpengaruh pada kehidupan kita. Kehidupan di bumi ini sangat tergantung
dengan keadaan matahari, karena kita yang hidup di bumi memanfaatkan
panas dari matahari, cahaya dari matahari, dan energi gravitasi yang
dihasilkan oleh matahari. Lalu, bagaimana ketika matahari padam dan
berhenti berputar?
Matahari
adalah pusat tata surya kita. Dengan diameter 109 kali diameter bumi
dan berat 330.000 berat bumi dan mewakili kurang lebih 99,86% massa
total tata surya, tentu saja matahari memiliki pengaruh yang besar
terhadap kehidupan di tata surya. Sebagaimana kita ketahui bahwa panas
yang dihasilkan matahari berasal dari reaksi fusi nuklir, bagaimana
ketika reaksi fusi ini terhenti karena kehabisan bahan bakarnya?
Kalau
diibaratkan matahari ini adalah sebuah lampu pijar yang menerangi suatu
tempat, maka bisa kita analogikan bahwa ketika matahari mati, akan
terjadi kegelapan total di bumi. Karena matahari merupakan sumber
pencahayaan utama di tata surya kita, ya walaupun masih ada sumber
cahaya dari bintang lain, tetapi cahayanya sangat jauh dibanding cahaya
yang diberikan matahari biasanya. Maka ketika matahari mati, akan
terjadi kegelapan di tata surya kita termasuk bumi.
Selanjutnya,
dengan matinya matahari maka hal ini juga berarti matahari berhenti
memancarkan panasnya yang menghangatkan tata surya kita. Maka otomatis
suhu di tata surya termasuk bumi akan menurun drastis. Neptunus yang
masih mendapat panas matahari walau berjarak 4450 juta km saja suhu
atmosfernya -218 0C, bagaimana jika matahari berhenti memancarkan panas?
Ya, walaupun matahari bukan satu-satunya aspek yang mempengaruhi panas
suatu planet, tetapi matahari tetap saja mempunyai andil yang besar
terhadap panas suatu planet.
Kita
tau kalau matahari adalah pusat orbit kita, kita mengorbit matahari
dengan waktu tertentu karena terjadi gaya tarik menarik antara matahari
dan planet-planet lain. Lalu, jika matahari mati otomatis gaya tarik
menarik antara planet dengan matahari juga menghilang. Maka akibat dari
hilangnya gaya tarik menarik ini akan mengubah lintasan orbit planet
dari matahari bahkan mungkin saja bisa terjadi tabrakan antara objek di
luar kita.
Matahari
juga berpengaruh terhadap gaya gravitasi di planet-planet termasuk
bumi. Jika matahari mati, maka gaya gravitasi ini akan kacau yang
mengakibatkan kekacauan di bumi. Akan terjadi gempa-gempa di berbagai
tempat di bumi yang bisa mengakibatkan meletusnya gunung-gunung berapi.
Selain itu, gempa tersebut juga bisa mengakibatkan ombak-ombak besar
hingga tsunami.
Di
sisi lain saat matahari berhenti memancarkan panas di bumi, maka tidak
akan ada awan dan angin yang mengakibatkan hujan tidak turun. Awan tidak
akan terjadi karena tidak ada panas yang menguapkan air di laut. Hal
ini mengakibatkan kegersangan di bumi karena tidak ada hujan yang turun.
Demikian
adalah bagaimana sih keadaan matahari ketika kiamat terjadi menurut
ilmu fisika. Mungkin anda memiliki pendapat lain mengenai keadaan
matahari ketika kiamat. Anda bisa meninjau dari ilmu kimia, biologi,
astronomi, atau ilmu ilmu lainnya. Silahkan share ke kolom komentar ya.
About author: Afif Mumtaz
Seorang yang sedang berusaha menikmati indahnya membaca dan terus merubah pola pikir ke yang lebih baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: